Selasa, 12 Januari 2010

CENGKEH (Syzygium aromaticum L.), SUATU AGEN KEMOPREVENTIF UNTUK KANKER PARU

Tanaman rempah-rempah dan penyedap rasa yang kaya akan fitokimia yang meningkatkan kesehatan ini, sekarang ini menerima perhatian lebih sebagai potensi sumber komponen kemopreventif kanker. Cengkeh (clove), suatu kuncup bunga tak terbuka yang dikeringkan matahari, dari tumbuhan Syzigium aromaticum L. adalah rempah-rempah dan penyedap makanan yang umum digunakan. Dalam penelitian saat ini, dinilai potensi kemopreventif infus akueous cengkeh selama karsinogenesis paru yang dipicu benzo [a] pyrene pada tikus strain A. Insidensi bukti hiperplasia, displasia dan karsinoma in situ dalam grup kontrol karsinogen pada, berurutan, minggu ke-8, 17 dan 26 secara efektif berkurang setelah perlakuan dengan infus cengkeh. Penurunan signifikan dalam jumlah sel-sel yang berproliferasi dan meningkatnya jumlah sel-sel apoptotik juga dicatat pada lesi paru yang dipicu benzo [a] pyrene setelah intervensi dengan cengkeh. Analisis Western blot mengungkap bahwa infusi cengkeh meregulasi-naik (upregulate) ekspresi protein proapoptotik p53, dan Bax dan meregulasi-turun (downregulate) ekspresi protein antiapoptotik Bcl2 pada stadium prekanker. Ekspresi kaspase -3 dan aktivasinya oleh infus cengkeh adalah terbukti dari stadium sangat awal dari karsinogenesis (minggu ke-8). Infusi cengkeh juga ditemukan meregulasi-turun ekspresi beberapa protein pendorong-pertumbuhan kanker yaitu COX-2, c-Myc, Hras. Penelitian menunjukkan potensi kemopreventif cengkeh mengingat sifat apoptogenik dan antiproliferatifnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar