Pertama kalinya aku dibilangi langsung, ”Kamu itu jangan membesar-besarkan hal-hal yang nggak begitu penting, mempermasalahkan sesuatu yang nggak prinsip. Kalo kamu bicara seperti itu dengan orang lain, kalau kamu dipukul, orang itu nggak salah.” ”Apa cara bicaraku tadi dibenci orang?” ”Bukannya dibenci, tapi nggak disukai.” ... Itu namanya sama saja?!
Hmm... Sebenarnya aku sudah menyadari dari dulu, tapi tak bisa aku hindari. Itu karena topik pembicaraan semacam itu keluar begitu saja, untuk sekedar mengisi percakapan. Sebut saja trivial conversation. Aku nggak bisa mengangkat topik pembicaraan seperti orang-orang lainnya. Yang terpikirkan hanya useless (or thinkless) thought, kalau tidak membicarakan orang lain (ghibah) atau membicarakan rahasia orang lain (ghibah tingkat lanjut). Ternyata, aku lebih cocok diam. ’Berbicaralah yang baik atau diamlah.’ Hhaahh... Berjuanglah, mulutku!
Kapal Terapung Ksatria Airlangga Mengunjungi Pulau Masalembu Sumenep
6 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar